Mengenal jenis Transducer, Sensor dan Aktuator
Mengenal jenis Transducer, Sensor dan Aktuator

Mengenal jenis Transducer, Sensor dan Aktuator

- +

Selama ini kita lebih mengenal istilah sensor dalam kehidupan sehari hari. Kemajuan teknologi membawa kita ke era dimana hampir semua alat elektronik modern menggunakan sensor pada pirantinya.

Fungsinya pun beragam, dari sekedar proteksi atau sebagai fitur tambahan untuk melengkapi kompleksifitas fitur atau kegunaan dari alat elektronik tersebut. Contoh terdekat adalah pada Smartphone dimana alat sekecil genggaman ternyata memiliki banyak sekali sensor didalamnya.

Diantaranya adalah Accelerometer, Gyoscope, Proximity, Suhu, Magnetik dan sensor kompas. Sensor itulah yang melengkapi fitur smartphone sehingga dapat mendukung segala kegiatan, contohnya bermain game PUBG atau Free Fire.

Bagaimana Dengan Transducer

Bagaimana Dengan Transducer

Pada dasarnya, sensor merupakan sebuah bagian dari sistem yang disebut Transduser. Transduser terdiri dari dua bagian utama yakni Sensor dan Aktuator. Masing- masing bagian memiliki fungsi dan jenisnya sendiri yang akan digunakan dalam sistem kontrol di industri maupun robotika.

Transducer

Transducer

Transducer adalah alat berfungsi untuk mengubah sebuah bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain. Transducer menjadi bagian yang paling pentingdari sistem kedali. Berdasarkan prinsip kerjanya transduser dibagi menjadi dua, yaitu transducer input (Sensor) dan Transducer output (aktuator).

Sensor

Sensor

Sensor adalah alat yang berfungsi mengubah besaran fisis menjadi besaran listrik. Besaran fisis didapatkan dari fenomena di lingkungan sensor seperti panas, suara Intensitas cahaya, tekanan, kemiringan, magnetis, kelembapan dan gravitasi. Besaran fisis yang didapatkan oleh sensor diolah dan menghasilkan sinyal listrik berupa sinyal digital atau sinyal Analog.

Aktuator

Aktuator

Aktuator adalah alat yang berfungsi mengubah besaran listrik menjadi besaran fisis. Besaran fisis yang dimaksud adalah Gerakan, Cahaya, panas maupun tekanan ataupun magnetis.

Aktuator menjadi bagian penting dari sistem kendali karena menentukan pergerakan dari sebuah proses. Aktuator digerakkan dengan kontrol dari mikrokontroller, komputer ataupun PLC.

Menurut D Sharon,dkk (1982) Persyaratan umum dalam memilih sensor diantaranya :

1. Linearitas

Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan (response) terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah grafik.

2. Sensitivitas

Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”.

Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan “satu volt per derajat”, yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt ada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan “dua volt per derajat”, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama.

Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran kese luruhan.dapat saja memiliki kepekaan “dua volt per derajat”, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran kese luruhan.

3. Tanggapan waktu (Timer Response)

Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan. Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan hertz (Hz). 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per detik.

Ada bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor. Misalnya “satu milivolt pada 500 hertz”. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi tertentu dengan daya keluaran pada frekuensi referensi.

Cari Dan Temukan Komponen Elektronik Sensors / Transducers Untuk Industri Dan Pabrikasi, Bahkan Sensors / Transducers Yang Usang Ataupun Sensors / Transducers Yang Sulit Ditemukan.

Diperbarui
Tambahkan Komentar
Mengenal jenis Transducer, Sensor dan Aktuator

Mengenal jenis Transducer, Sensor dan Aktuator